Jumat, 29 Juni 2018

Malam yang setelah denganmu itu adalah malam-malam yang sama setiap harinya. Sepi dalam ramai, sunyi dalam bising, renung dalam suka dan dingin dalam nyaman.

Tepat setelah kau letakkan sekat di antara peluk kita, aku merasa seperti terlepas sesuatu yang selama ini membuat diriku baik-baik saja. Begitu tenang, menghangatkan tergantikan oleh dinginnya ditinggal bersama harapan.

Malam-malam denganmu itu mengenang, di mana kita bisa melihat arti cahaya dalam gelap, sepi dalam ramai dan kita di antara ramainya manusia. Dan ternyata itu adalah kesalahan terbodohku. Menganggap bersama adalah segalanya, aku dan kamu itu cukup. Sebegitu percayanya aku sampai detik di mana aku tahu hanya aku yang terlalu percaya dan kau memberi tenang sementara, aku terhempas.

Apapun yang kuberikan utuh ternyata hanya kau balas separuh. Lalu adakah alasan lagi saat kini kau lepas peluk itu, aku harus terluka? Setelah saling yang paling ini hanya kau anggap sebagai suara bising?
Perlahan aku memang harus melepasmu, membiasakan diri yang tanpamu. Terbiasa tanpa peluk hangatmu. Hari-hari yang akan kulewati.

Seminggu yang akan sangat menyesakkan.
Sebulan yang akan penuh dengan luka ingatan.
Dan berbulan-bulan yang akhirnya dapat memudarkanmu walau baru sekadar bayangmu.

Kau tahu, aku hampir melepasmu.

Bangumarsy . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates