Sebab kita punya Tuhan
Seringkali Tuhan menyeret garis waktuku agar tepat bersinggungan denganmu. Memberikan kesempatan kepada kita, dua insan yang berpayungkan rindu untuk saling melepas kata yang disimpan di kepala. Bercerita tentang sebuah harap temu maupun tentang sebuah perjalan melepas rindu. Lalu kita tertawa seraya mengaminkan tentang segala apa yang kita rencanakan.
Tentang kita, yang mungkin tak sedikit orang lain meremehkan kita. Terbentangnya jarak bertemankan rindu. Banyak yang berkata mustahil untuk itu. Tapi aku mau, kita bisa. Sebab kita punya telinga, yang senantiasa kita pakai untuk mendengarkan apa yang orang lain katakan. Tapi kita punya mulut, yang kita pakai untuk mengaminkan bagi setiap ucapan yang baik dan setiap doa agar segala keraguan dapat kita hilangkan.
Tuhan itu maha baik, kita dipertemukan selepas luka yang begitu menyakitkan. Kita dipertemukan tepat setelah kita melepaskan bayang masalalu. Kau tak perlu khawatir tentang bagaimana kita selanjutnya akan bertemu. Sebab, kau ingat bukan saat pertama kali kita dipertemukan? Begitu mudah Tuhan mewujudkannya. Kita hanya perlu yakin dan tak henti berdoa, sebab kita punya Tuhan.