Jumat, 28 September 2018

Jika kamu tidak menemukan lagi namaku di layar ponselmu, mungkin aku hanya sedang ingin sendiri. Kemudian bila kamu juga tidak bisa menjumpaiku di setiap kebiasaanmu lagi, mungkin aku sedang tidak bisa sebab ada yang lebih harus dikerjakan dahulu. Dan bila kamu sudah merasa kehilangan, tandanya kamu tahu rasanya diacuhkan.

Di setiap langkah yang tidak kunjung melangkahkan kaki bersama, setiap rongga jari yang meminta untuk dilengkapi. Aku pernah berharap dengan terlalu. Menanti hatimu agar seirama dengan kata-katamu.
Aku sama sekali tidak membutuhkan ocehan-ocehan yang terdengar kosong. Aku hanya meminta kamu, untuk tidak berkata suka bila tidak ada rasa. Sebab ada rasa yang menyebabkan jatuh terjerembab dan luka yang tidak sebentar untuk dipulihkan.
Sampai akhirnya aku hanya diam.

Aku telah jatuh sebab itu aku diam. Sebab ini hanya sepihak hingga aku harus menahan sesak ketika harap tidak sesuai dengan nyata. Dan nyatanya memang tidak ada kebahagiaan yang sama saat dia bersamanya. Mungkin kita adalah sepasang yang sama-sama berharap, sepasang si keras kepala yang tidak mau pergi saat tahu hati yang diingini sudah berpenghuni.

Tapi satu sesalku, tidak seharusnya kamu mengucap suka bila yang kamu butuh hanya teman membunuh sepi. Aku bukanlah si pemilik hati yang terlalu kuat. Hingga luka ini pasti kamu tahu betul entah sampai kapan akan membekas.

Aku hanya bisa kecewa.
Menunggu tapi tak kunjung disinggahi.
Mencintai tapi tidak dicintai.
Aku menanti, tapi ternyata sama-sama sedang menanti, tetapi lain hati.

#bangumarsy

Bangumarsy . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates