Senin, 08 Oktober 2018

Setelah luka berhasil dilewati. Bersama membunuh sepi, menemani hingga tak tersisa nestapa lagi. 

"Aku ini siapa bagimu?"

Sebuah tamparan yang menghujam dan melumpuhkan kerja otak jawabku. Aku membisu, menatap lekat secangkir kopi di meja. Mengulang tanya, berharap ada jawab yang tak berakhir dengan kecewa.

Beberapa kali menghela napas begitu dalam. Berat, tak mau ada luka setelah nestapa yang perlahan pergi dalam diri. Kau tahu? Kita disatukan oleh luka-luka sebab masa lalu. Hangat pelukan setelah melewati dingin bernama ditinggalkan. Kemudian sakit "di antara" yang mencari ujung bernama tawa bahagia.

Terimakasih atas luka yang kau ganti dengan tawa, atas sepi yang kau ubah menjadi ramai dan sebuah pelukan penenang yang menyadarkan; bila setiap ditinggalkan akan selalu tercipta pertemuan.

Kau bagiku adalah anugerah, tempat aku mengadu dan memulangkan segala tangis dan melepas gundah.
Kau bagiku adalah utusan semesta, sebuah temu peluruh haru.
Dan kau bagiku adalah sebuah bahagia yang tak akan kubagi sebuah luka.

Maka, biarkanlah kita saling berbagi tanpa melukai. Tetap seperti ini, tanpa ada harap yang akan menciptakan tangis perpisahan di kemudian hari.

#bangumarsy


Bangumarsy . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates