Untukmu, Mama
Detak nadi dihidupkan lewat doanya. Tentang tulus, yang ia ajarkan tepat di tangisan pertama. Arti menjaga dalam bungkusan cinta yang sebenarnya berupa rahim sebagai sebaik-sebaiknya rumah dalam damba.
Tak seberapa kasih yang bisa diketahui, namun berat, beban yang diemban hingga akhir hayat. Tak ada laku yang setimpal, cukup doa yang diminta hingga setelah ajal.
Tentang luka yang tak pernah dirasa, tentang suka yang selalu Ia berikan. Tempat terbaik bercerita, tempat terbaik untuk mengadu kejamnya dunia.
Terimakasih, Ma. Untuk aku yang diciptakan lewat percaya, tumbuhku yang kau iringi dengan doa dan langkahku yang kau titipkan sayang sebagai bekalnya.
Mama, maafkan aku. Tentang segala luka dan sesak yang aku sebabkan.