Kita adalah sepasang mencari yang menemukan.
Kau mungkin benar, aku adalah lelaki tanpa pemberi kepastian. Tidak memberikan iya ataupun kata tidak. Tentang kita yang sekadar atau akan disatukan. Denganku, semuanya tampak samar, sementara. Bagaikan bermain sebuah tebak-tebakkan, kau sebagai kalimat tanya dan akulah jawabannya. Tidak heran, kau pasti akan berpikir untuk meninggalkan. Sebab untuk bertahan kau tidak kunjung diberi kepastian. Kau yang seharusnya jawaban, kini kau adalah sebuah pertanyaan.
Tapi, apakah kau tahu? Kita adalah sepasang mencari yang menemukan. Sepasang dari masalalu yang saling bertemu. Membawa ingatan luka pada diri masing-masing, yang tak mungkin oranglain tahu bagaimana agar mereda. Mencari tentang bagaimana agar bahagia bisa tercipta agar luka di dada tidak sesesak saat pertama kali terluka.
Kau boleh marah padaku sebab sikapku ini, kau pun berhak untuk pergi mencari yang kau pikir adalah terbaik. Tapi, bolehkah aku bertanya satu hal? Tentang bagaimana bisa mencintai, sedangkan luka menganga di dada masihlah terasa? Apakah kau bisa menjawabnya?
Sebelum kau jawab, aku ingin jujur tentang beberapa hal; kau adalah sebab mengapa aku bisa tertawa kembali, kau adalah jawaban atas segala tanya adakah seseorang yang mau mendengar tanpa menertawakan, tentang seseorang yang dengannya adalah kutemui kata nyaman. Kau tak perlu bertanya kau ini siapa bagiku, sebab kesimpulan dari beberapa hal yang telah kukatakan adalah; kau alasan sebab aku bisa tertawa.
Bukan aku tak mau memberi jawaban atas semua tanyamu, bukan juga aku adalah seseorang tanpa ketidakpastian. Bukankah setiap luka pasti ada sebuah jeda untuk menyembuhkan? Memastikan tentang luka yang lalu, tidak akan menyakiti seseorang di masa depan?
Sayang, tenanglah aku hanya memastikan hatiku sudah siap untukmu. Memastikan luka yang lalu tidak akan menyakitimu di kemudian hari. Biarlah dulu perlahan kuhapus masalalu dari memori.
Apakah kau mau untuk menunggu?
Kau tahu sayang? Kita adalah sepasang mencari yang menemukan. Sepasang ragu yang ingin diyakinkan.