Satu Telinga
Pada kenyataannya, kehilangan selalu menimbulkan lebam. Mengubah biasa menjadi terbiasa, nyaman menjadi kenangan. Timbul perasaan sesak yang membutuhkan lega, hati untuk menerima.
Sempat terlontar kata "aku bisa melewatinya." Nyatanya, seorang diri dibebani ingatan sangatlah payah. Tak ada yang menopang ketika goyah, tak bisa bersandar ketika lelah.
Seorang diri ternyata sangat menyedihkan. Seolah, mulut tak berguna. Hanya bercerita lewat tulisan yang disembunyikan. Beralih peran, seolah menjadi seorang yang mendengarkan.
Setidaknya memang kita selalu membutuhkan satu telinga. Tak perlu banyak, terpenting bisa untuk berbagi cerita. Berbagi pundak melepas lelah, juga tawa melepas derita.